Translate

Senin, 29 Desember 2014

TULISAN TEMA: INOVASI PADA PERILAKU KONSUMEN

FARIZ FADLILLAH
12212785
3EA24

INOVASI HELM ANTI KANTUK

Pengertian helm dan fungsi helm serta INOVASI HELM ANTI KANTUK
Memang aneh jika ada orang yang selalu menolak memakai helm standar dalam mengendai sepeda motor di jalan raya. Padahal helm itu tidak lain dan tidak bukan adalah untuk kebaikan si pengendara sepeda motor itu sendiri. Korban terus berjatuhan akibat cedera kepala yang terjadi saat kecelakaan, sehingga memaksa pemerintah untuk mewajibkan setiap pengendara sepeda motor untuk memakai helm yang baik untuk perjalanan jarak jauh maupun jarak pendek. Tidak hanya untuk tujuan perlindungan atau proteksi saja, namun juga untuk tujuan estetika si pemakai helm.

Mari kita lihat beberapa kegunaan, manfaat, kebaikan atau fungsi dari helm bagi pengendara sepeda motor di jalan raya :

1. Melindungi Kepala dari Benturan Saat Kecelakaan

Apa yang terjadi jika tiba-tiba kita terpental dari sepeda motor yang sedang melaju kencang? Kemungkinan besar kepala kita akan membentur sesuatu saat mendarat entah itu aspal, batu, pagar pembatas, pohon, rumput dan lain sebagainya. Tidak bisa kita bayangkan jika kita jatuh dengan posisi kepala lebih dulu pada benda keras karena bisa menyebabkan kematian. Jika hal tersebut tidak ingin terjadi pada diri anda, maka bekali diri anda dengan helm yang dapat meminimalisir efek benturan yang terjadi. Gunakan helm yang memiliki sertifikasi SNI asli agar lebih terjamin kualitas proteksinya. Pilih helm yang ukurannya sesuai dengan kepala kita, rasanya nyaman dipakai dan ada pelindung dagu agar tidak luka/besot saat terjatuh dari motor, terutama helm yang half face.

2. Melindungi Mata dari Angin, Debu dan Kotoran serta Benda Keras Lainnya

Cobalah anda pacu sepeda motor anda secepat mungkin tanpa menggunakan helm. Sudah pasti tidak akan nyaman berkendara dengan cara seperti itu. Ada banyak ketidaknyamanan yang bisa berujung pada kecelakaan jika berkendara sepeda motor tanpa helm yang ada kaca pelindungnya, yaitu seperti :
- Mata kelilipan debu dan kotoran sehingga sulit melihat dengan jelas
- Kepala bisa cedera jika terkena timpukan atau jatuhan benda keras
- Angin yang kencang bisa menyebabkan penyakit bell's palsy yang berbahaya
- Dapat merusak paru-paru jika terus-menerus menghirup udara yang bergerak cepat
- Wajah, leher dan rambut akan kotor dan terlihat berantakan sesampainya di tempat tujuan
dan masih banyak lagi dampak buruk negatif lainnya, sehingga akan jauh lebih baik bagi kita untuk selalu mengenakan helm standar yang berkualitas demi kebaikan kita bersama.

3. Melindungi Kepala dari Panasnya Terik Matahari

Tahukah anda bahwa sengatan sinar matahari yang terus-menerus mengenai kulit kita dapat berdampak buruk pada kesehatan tubuh kita. Kulit kita bisa terkena kanker kulit yang sangat berbahaya. Belum lagi kulit bisa terbakar oleh sinar matahari sehingga akan terasa tidak nyaman. Selain itu kulit kita pun akan berubah menjadi lebih gelap / hitam sehingga akan mengurangi keindahan penampilan kita di depan orang lain.

4. Melindungi Kepala dari Basah Air Hujan

Saat hujan turun, helm akan sangat membantu kita untuk membuat kepala, wajah dan rambut kita tetap kering tidak kehujanan. Kombinasi setelan mantel hujan, sepatu bot dan helm cukup untuk menaklukkan hujan ketika berkendara dengan sepeda motor. Bagi sebagian orang, daerah kepala harus tetap kering agar tidak jatuh sakit, sehingga akan sangat terbantu sekali oleh helm ketika hujan jatuh secara mendadak di tengah jalan. Jika menggunakan helm tidak standar seperti helm cetok / helm proyek, maka kemungkinan untuk basah pada bagian kepala sangat besar.

5. Membuat Penampilan Menjadi Lebih Baik (Estetika)

Helm bisa menunjukkan serta meningkatkan status sosial / kelas sosial seseorang. Ada banyak orang yang ekonominya menengah ke bawah menjadi terlihat berasal dari kalangan elit dengan sepeda motor keren dan kelengkapan berkendara yang keren pula termasuk helmnya. Tanpa helm yang bagus dan bersih, maka rasa percaya diri seseorang bisa turun. Helm yang keren beserta pakaian biker keren lainnya bisa menipu orang lain yang melihatnya, karena seseorang yang biasa-biasa saja bisa berubah menjadi sangat keren.

6. Mencegah Tilang Polisi Lalu Lintas

Sudah menjadi peraturan yang wajib diketahui bersama bahwa setiap pengendara sepeda motor wajib menggunakan helm standar nasional SNI agar tidak ditilang polisi di jalan raya. Dengan memakai helm yang sesuai dengan anjuran pemerintah baik untuk pengemudi sepeda motor maupun penumpang yang dibonceng, maka polisi tidak akan menilang kita untuk masalah helm. Selain helm pun kita juga wajib mentaati peraturan berlalulintas yang baik agar aman dari tilangan polisi yang hanya akan menyusahkan diri kita saja.
 Berikut  ini adalah bentuk inovasi dari anak negeri yaitu membuat helm yang berfungsi selain menjaga kepala kita dari benturan dan dari kantuk di perjalanan. Seeeeddeoooooot brooo
Apakah bikers bisa ngantuk? kalau saya sih sering, terutama kalau riding siang hari antara jam 1-2 siang. Biasanya mampir masjid atau musholla di pom bensin terus tidur. Nagh berikut ini ada inovasi karya anak negeri tentang helm anti ngantuk mas-sis bro. Kantuk masih menjadi salah satu penyebab kecelakaan di jalan raya. Di Tanah Air pun, telah banyak peristiwa kecelakaan yang diawali dari kelelahan sang pengemudi.
Uniknya, jika angka kecelakaan lalu lintas oleh remaja di Tanah Air tergolong tinggi, inovasi kini juga datang dari kalangan generasi muda. Dua orang mahasiswa Jurusan Teknik Manufaktur Universitas Surabaya (Ubaya) bernama Kristiawan Manik dan Ricky Nathaniel Joevan berhasil menciptakan helm anti kantuk.
Makin membanggakan, hasil ciptaan kedua mahasiswa tersebut menorehkan prestasi gemilang dengan sukses meraih medali emas di International Invention, Innovation, and Design yang diadakan pada 20 Agustus lalu di Universiti Teknologi Mara (UiTM), Johor Baru, Malaysia.
Melansir laman resmi Kementerian Riset dan Teknologi, Kamis (11/9/2014) dalam lomba tersebut, kedua putra bangsa berhasil menyisihkan 112 peserta lain dari Amerika, Swedia, Australia dan tuan rumah Malaysia.
”Kami satu-satunya peserta dari luar yang meraih emas. Hal ini tidak disangka karena inovasi peserta lainnya juga bagus,” ujar Ricky.
Sekilas, helm ini tak tampak berbeda dengan helm kebanyakan. Hanya saja, kabel sepanjang 1 meter terlihat menjulur ke luar sementara perangkat modular tersimpan rapi di dalam helm.
Ricky mengungkapkan, bahwa helm yang mereka namai Anti Drowsing System (Androsys) ini memanfaatkan denyut nadi sebagai sensor kantuk saat mengemudi. Sensor ini bekerja ketika jumlah denyut nadi menurun saat mengantuk.
“Jika alat ini dipasang di bagian tubuh yang ada nadinya seperti pergelangan tangan, leher dan tangan, maka perangkat tersebut akan merekam denyutnya. Hasilnya akan dikirimkan ke prosesor,” papar Ricky.
Prosesor tersebut, lanjut Ricky, akan mengirim pesan ke vibrator pada helm untuk memberi efek getar saat pengendara sepeda motor mengantuk. Getaran inilah yang berfungsi sebagai peringatan ketika pengguna helm mulai terserang kantuk.

“Saya sudah mencoba helm ini, dan ternyata memang benar, ketika mengantuk langsung ada getaran sehingga rasa kantuknya langsung hilang,” pungkasnya. Tentunya, fungsi tambahan pada helm ini diharapkan dapat turut memacu kesadaran pengendara roda dua di Tanah Air dalam menggunakan perangkat keamanan tersebut.


(sumber: Liputan6.com)

tugas soft skills: perilaku konsumen di era 2010

FARIZ FADLILLAH
12212785
3EA24

MAKALAH PERILAKU KONSUMEN DALAM PEMBELIAN PRODUK MOTOR HONDA

BAB 1
PENDAHULUAN
1.1  LATAR BELAKANG

Proses pengambilan keputusan dalam membeli merupakan proses pemecahan masalah oleh konsumen mengenai produk atau jasa yang hendak dibeli dengan cara memilih perilaku yang ingin ditampilkan melalui tahapan-tahapan pembelian. Salah satu faktor yang mempengaruhi proses pengambilan keputusan dalam membeli adalah promosi dan produk. Keputusan Pembelian yang dilakukan konsumen akan mencakup pertimbangan berbagai aspek. Pada umumnya konsentrasi pemasaran lebih diarahkan pada keputusan tentang pemilihan alternatif terhadap merek tertentu. Hal ini disebabkan strategi pemasaran seringkali dikembangkan bagi pencapain target untuk merek produk tertentu.
Menurut Philip kotler mengemukakan, Konsumen mempelajari merek-merek yang tersedia dan ciri-cirinya. Informasi ini digunakan untuk mengevaluasi semua alternatif yang ada dalam menentukan keputusan pembeliannya (1998:170). Di Indonesia banyak sekali produsen yang menawarkan berbagai merek motor dan Permintaan masyarakat terhadap sepeda motor terus mengalami  peningkatan, hal ini memberikan peluang bagi para produsen sepeda motor untuk melakukan inovasi dari produk yang dihasilkannya. Setiap produsen selalu memproduksi sepeda motor dengan desain-desain yang terbaru sesuai dengan keinginan konsumen. Jenis sepeda motor yang sangat digemari konsumen selama ini adalah jenis sepeda motor bebek.
Penjualan motor diprediksi tahun ini mampu menembus 8 juta unit, naik 9,5 persen dibandingkan tahun lalu 7,3 juta unit. Berdasarkan data Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI), penjualan motor sampai September 2011 mencapai ,2 juta unit. Sementara pada September, penjualan mencapai 724 ribu unit. Pada September lalu, penjualan Honda mencapai 391.733 unit, sehingga akumulasinya mencapai 3,1 juta unit. Sementara Yamaha, terjual 2,5 juta unit. Suzuki berada di posisi ketiga dengan penjualan 43.643 unit pada September lalu. Alhasil, selama Sembilan bulan 2011, penjualan Suzuki mencapai 397.714 unit. Kawasaki berada di posisi keempat dengan penjualan 9.906 unit, sehingga akumulasi penjualan mencapai 78.909 unit. Selain empat pabrikan Jepang ITU, pabrikan India, TVS, membukukan penjualan 2.370 unit. Total penjualan sampai September 2011 mencapai 19.856 unit.

1.2 RUMUSAN MASALAH
1.      Tentukan suatu produk yang akan dianalisis
2.      Tentukan perilaku konsumen dalam memilih produk tersebut dilihat dari faktor budaya, social, pribadi, dan psikologi
3.      Siapa yang membuat keputusan pembelian dan jelaskan tahapan dalam proses pembelian



PERILAKU KONSUMEN MENURUT PARA AHLI
a.      Schiffman dan Kanuk
Perilaku konsumen adalah proses yang dilalui oleh sesorang dalam mencari, membeli, menggunakan, mengevaluasi dan bertindak pasca konsumsi produk dan jasa, maupun ide yang diharapkan dapat memenuhi kebutuhannya.
b.      Engel, Blackwell dan Miniard
Perilaku konsumen ialah tindakan-tindakan produk jasa, termasuk proses keputusan yang mendahului dan mengikuti tindakan tersebut yang terlibat secara langsung dalam memperoleh, mengkonsumsi dan membuang suatu produk atau jasa, termasuk proses keputusan yang mendahului dan mengikuti tindakan tersebut.
c.          Mowen
Perilaku konsumen merupakan aktivitas seseorang saat mendapatkan, mengkonsumsi dan membuang barang atau jasa.
d.      The American Marketing Association
Perilaku konsumen membagai interaksi dinamis dari pengaruh dan kesadaran, perilaku dan lingkungan dimana manusia melakukan pertukaran aspek hidupnya.
Perilaku konsumen terdiri dari beberapa tahap :
1.      Tahap Perolehan (acquition ) : mencari dan membeli
2.      Tahap Konsumsi (consumption) : menggunakan dan mengevaluasi
3.      Tahap Pasca Beli (dispotition ) : tindakan setelah produk digunakan

Perilaku konsumen dapat disarikan dari semua definisi diatas sebagai studi tentang proses pengambilan keputusan oleh konsumen dalam memilih, membeli,memakai serta memanfaatkan produk, jasa, gagasan atau pengalaman dalam rangka memuaskan kebutuhan dan hasrat konsumen.





FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERILAKU KONSUMEN
1. Faktor Budaya
Budaya, sub-budaya, dan kelas sosial sangat penting bagi perilaku pembelian. Budaya merupakan penentu keinginan dan perilaku pembentuk paling dasar. Anak-anak yang sedang tumbuh mendapatkan seperangkat nilai, persepsi, preferensi, dan perilaku dari keluarga dan lembaga-lembaga penting lainnya.
Masing-masing budaya terdiri dari sejumlah sub-budaya yang lebih menampakkan identifikasi dan sosialisasi khusus bagi para anggotanya. Sub-budaya mencakup kebangsaan, suku, agama, ras, kelompok bagi para anggotanya. Ketika sub-budaya menjadi besar dan cukup makmur, perusahaan akan sering merancang program pemasaran yang cermat disana.
·         Kultur
Kultur (kebudayaan) adalah determinan yang paling fundamental dari keinginan dan perilaku seseorang. Anak memperoleh serangkaian nilai (values), persepsi, preferensi, dan perilaku melalui keluarganya dan institusi-institusi utama lainnya. Seorang anak yang dibesarkan di Asia mendapat nilai-nilai hubungan keluarga dan pribadi, kepatuhan, kepercayaan, respek terhadap orang lain terutama yang lebih tua, dan kesalehan.
·         Sub Kultur
Setiap kultur terdiri dari sub-sub kultur yang lebih kecil yang memberikan identitas dan sosialisasi yang lebih spesifik bagi para anggotanya. Sub-kultur mencakup kebangsaan, agama, kelompok ras, dan daerah geografis. Banyak sub kultur membentuk segmen pasar yang penting dan para pemasar kerap kali merancang produk dan program pemasaran yang disesuaikan dengan kebutuhan mereka.
·         Kelas Sosial
Sebenarnya semua masyarakat manusia menunjukan stratifikasi sosial. Stratifikasi kadang-kadang berupa sistem kasta seperti di masyarakat India tradisional, di mana anggota dari kasta yang berbeda dibesarkan untuk peraran-peranan tertentu dan tidak dapat mengubah keanggotaan kasta mereka. Yang lebih lanjut adalah stratifikasi dalam bentuk kelas sosial. Kelas sosial udalah divisi atau .Kelompok yang relatij homogen dan tetap dalam sualu masyarakat, yang tersusun secara hirarkis dan anggota-anggotnya memiliki nilai, minat, dan perilaku yang mirip. Para ilmuwan sosial mengidentifikasi tujuh kelas sosial di bawah ini :
Kelas sosial merniliki beberapa karakteristik. Pertama, orang-orang dalam masing-masing kelas social cenderung untuk berperilaku yang lebih mirip daripada orang yang berasal dari dua kelas social yang berbeda. Kedua, orang dipersepsikan mempunyai posisi yang lebih tinggi atau lebih rendah menurut kelas social mereka, Ketiga, kelas sosial seseorang ditemukan oleh sejumlah variabel, seperti pekerjaan, penghasilan, kekayaan, pendidikan, dan orientasi nilai, dan bukan oleh salah satu variable) tunggal tertentu. Keempat, individu-individu dapat pindah dari satu, kelas sosial ke kelas sosial yang lain -naik atau turun- selama hidup mereka. Tingkat mobilitas ini bervariasi, tergantung pada rigiditas atau kekakuan stratifikasi social dalam masyarakat tertentu.
Kelas-kelas sosial menunjukan preferensi produk dan merek dalam bidang-bidang tertentu seperti pakaian, perabotan rumah, kegiatan pada waktu luang, dan kendaraan. Beberapa pemasar memfokuskan usaha mereka pada satu kelas sosial.

2. Faktor sosial
Selain faktor budaya, perilaku konsumen di pengaruhi oleh faktor-faktor sosial, seperti kelompok acuan, keluarga, peran, dan status sosial. Kelompok acuan terdiri dari semua kelompok yang memiliki pengaruh langsung atau tidak langsung terhadap sikap atau perilaku orang tersebut.

·         Kelompok Acuan
Banyak kelompok mempengaruhi perilaku seseorang. Kelompok acuan seseorang terdiri dari semua kelompok yang mempunyai pengaruh langsung (tatap muka) atau pengaruh tidak langsung terhadap sikap atsu perilaku seseorang, kelompok-kelompok yang mempunyai pengarah langsung terhadap seseorang disebut kelompok keanggotaan (membership groups).
·         Keluarga
Anggota keluarga merupakan kelompok acuan primer yang paling berpengaruh. Kita bisa membedakan dua keluarga dalam kehidupan pembeli keluarga orientasi (family of orientation) terdiri dari orang tua, seseorang dari orang tua, seseorang memperoleh orientasi terhadap agama, politik, dan ekonomi serta pamahaman atas ambisi pribadi, penghargaan pribadi, dan cinta. Bahkan jika pembeli sudah tidak lagi terlalu sering berinteraksi dengan orang tuanya, pengaruh orang tua terhadap perilaku pembeli tersebut bisa saja tetap signifikan.
Pengaruh yang lebih langsung terhadap perilaku pembelian sehari-hari adalah keluarga prokreasi (family of procreation) seseorang, yakni pasangan hidup (suami/istri) dan anak-anaknya.
·         Media
Saat ini dimana jarak dan waktu sudah tidak lagi membatasi komunikasi lintas bangsa dan negara, kahadiran media komunikasi seperti koran, radio, televisi, dan internet ditengarai sebagai suatu cara terampuh untuk menebarkan trend dan produk.
·         Konsumen Individu
Keputusan seseorang pembeli juga dipengaruhi oleh karakteristik pribadi yaitu antara lain usia pembeli, dan tahap siklus hidup, pekerjaan, kondisi ekonomi, gaya hidup, dan kepribadian serta konsep diri pembeli.
·         Peran dan status
Peran dan status sosial seseorang menunjukkan kedudukan orang itu setiap kelompok sosial yang ia tempati. Peran meliputi kegiatan yang diharapkan akan dilakukan oleh seseorang. Masing-masing peran menghasilkan status.

3. Psikologi
Titik awal untuk memahami perilaku konsumen adalah adanya rangsangan pemasaran luar seperti ekonomi, teknologi, politik, budaya. Satu perangkat psikologi berkombinasi dengan karakteristik konsumen tertentu untuk menghasilkan proses keputusan dan keputusan pembelian. Tugas pemasar adalah memahami apa yang terjadi dalam kesadaran konsumen antara datangnya rangsangan pemasaran luar dengan keputusan pembelian akhir. Empat proses psikologis (motivasi, persepsi, ingatan dan pembelajaran) secara fundamental, mempengaruhi tanggapan konsumen terhadap rangsangan pemasaran.









BAB III
PEMBAHASAN

PT Astra Honda Motor (AHM) merupakan pelopor industri sepeda motor di Indonesia. Didirikan pada 11 Juni 1971 dengan nama awal PT Federal Motor, yang sahamnya secara mayoritas dimiliki oleh PT Astra International. Saat itu, PT Federal Motor hanya merakit, sedangkan komponennya diimpor dari Jepang dalam bentuk CKD (completely knock down).
Tipe sepeda motor yang pertama kali di produksi  Honda adalah tipe bisnis, S 90 Z bermesin  4 tak dengan kapasitas 90cc. Jumlah produksi pada tahun pertama selama satu tahun hanya 1500 unit, namun melonjak menjadi sekitar 30 ribu pada tahun dan terus berkembang hingga saat ini. Sepeda motor terus berkembang dan menjadi salah satu moda transportasi andalan di Indonesia.
Kebijakan pemerintah dalam hal lokalisasi komponen otomotif mendorong PT Federal Motor memproduksi berbagai komponen sepeda motor Hondatahun 2001 di dalam negeri melalui beberapa anak perusahaan, diantaranya PT Honda Federal (1974) yang memproduksi komponen-komponen dasar sepeda motor Honda seperti rangka, roda, knalpot dan sebagainya, PT Showa Manufacturing Indonesia (1979) yang khusus memproduksi peredam kejut, PT Honda Astra Engine Manufacturing (1984) yang memproduksi mesin sepeda motor serta PT Federal Izumi Mfg.(1990) yang khusus memproduksi piston.
Seiring dengan perkembangan kondisi ekonomi serta tumbuhnya pasar sepeda motor terjadi perubahan komposisi kepemilikan saham di pabrikan sepeda motor Honda ini. Pada tahun 2000 PT Federal Motor dan beberapa anak perusahaan di merger menjadi satu dengan nama PT Astra Honda Motor, yang komposisi kepemilikan sahamnya menjadi 50% milik PT Astra International Tbk dan 50% milik Honda Motor Co. Japan.
Saat ini PT Astra Honda Motor memiliki 3 fasilitas pabrik perakitan, pabrik pertama berlokasi Sunter, Jakarta Utara yang juga berfungsi sebagai kantor pusat. Pabrik ke dua berlokasi di Pegangsaan Dua, Kelapa Gading, serta pabrik ke 3 yang berlokasi di kawasan MM 2100 Cikarang Barat, Bekasi. Pabrik ke 3 ini merupakan fasilitas pabrik perakitan terbaru yang mulai beroperasi sejak tahun 2005.
Dengan keseluruhan fasilitas ini PT Astra Honda Motor saat ini memiliki kapasitas produksi 4.2 juta unit sepeda motor per-tahunnya, untuk  permintaan pasar sepeda motor di Indonesia yang terus meningkat. Salah satu puncak prestasi yang berhasil diraih PT Astra Honda Motor adalah pencapaian produksi ke 35 juta pada tahun 2012. Prestasi ini merupakan prestasi pertama yang yang berhasil diraih oleh industri sepeda motor di Indonesia bahkan untuk tingkat ASEAN.
Guna menunjang kebutuhan serta kepuasan pelannggan sepeda motor Honda, saat PT Astra Honda Motor  di dukung oleh 1.800 showroom penjualan, 3.600 layanan service atau bengkel AHASS (Astra Honda Authorized Service Station), serta   7.400 gerai suku cadang, yang siap melayani jutaan penggunaan sepeda motor Honda di seluruh Indonesia.
Industri sepeda motor saat ini merupakan suatu industri yang besar di Indonesia. Karyawan PT Astra Honda Motor saja saat ini berjumlah sekitar 18.000 orang, ditambah ratusan vendor dan supplier serta ribuan jaringan lainnya, yang kesemuanya ini memberikan dampak ekonomi berantai yang luar biasa. Keseluruhan rantai ekonomi tersebut diperkirakan dapat  memberikan kesempatan kerja kepada sekitar setengah juta orang. PT Astra Honda Motor akan terus berkarya menghasilkan sarana transportasi roda 2 yang menyenangkan, aman dan ekonomis sesuai dengan harapan dan kebutuhan masyarakat Indonesia.
Tentukan perilaku konsumen dalam memilih produk sepeda motor Honda dilihat dari :
1.      Faktor Budaya
Dilihat dari factor budaya, perilaku konsumen dalam memilih produk sepeda motor Honda sangatlah memiliki faktor pengaruh yang sangat besar. Memahami budaya Indonesia merupakan suatu hal yang penting bagi setiap perusahaan yang memiliki cabang di Indonesia. Khusus untuk bisnis sepeda motor faktor ini akan sangat berpengaruh.

2.      Faktor Pribadi
Pertimbangan utama pembaca membeli motor Honda karena dianggap paling IRIT. Padahal merk lain sudah campign habis-habisan soal irit. Tapi sepertinya susah lawan mindset konsumen, IRIT YA HONDA. Karena fitur dan teknologinya melimpah Ini sangat menonjol pada matic-matic Honda yang memiliki value tinggi soal fitur dan teknologi. Mulai dari ISS, parking brake lock, side stand switch, dll.
Konsumen tetap yakin bahwa harga jual kembali motor Honda tidak Urutan 4, karena desain atau modelnya mendapat porsiSekuat tenaga Honda merancang desain motornya, masih belum mampu menggeser mindset irit dan teknologi.Mengalahkan persepsi aftersales, racing, komunitas dan banyaknya pilihan varian.

3.      Faktor Sosial
sosial juga berpengaruh dalam konsumen memilih produk yang mereka inginkan, keluarga, teman, organisasi dan sebagainya adalah termasuk dalam faktor sosial, dalam hal ini akan menjelaskan perilaku konsumen memilih sepedea motor honda berdasarkan faktor sosial, sepeda motor adalah barang individual yang sudah masuk sebagai gaya hidup sang pemilik, karena jika seseorang tidak memiliki kendaraan sendiri/individual mereka akan sulit besosialisasi kepada rekan ataupun teman. faktor – faktor  yang mempengaruhi  perilaku konsumen  tersebut adalah  faktor lingkungan mereka tinggal.
Kelas Sosial, merupakan  pembagian  didalam  masyarakat  yang terdiri  dari individu  dengan berbagi nilai, minat  dan perilaku yang sama.Pengaruh Pribadi, merupakan   respon  seseorang terhadap tekanan yang dirasakan  untuk menyesuaikan diri  dengan  norma  dan harapan  yang diberikan  oleh orang lain.
Keluarga, merupakan  unit pengambilan  keputusan utama, dengan pola peranan dengan  fungsi yang kompleks  dan bervariasi. konsumen memilih sepeda motor honda dikarenakan pengaruh dari teman pergaulan, organisasi dan keluarga yang paling besar mempengaruhi konsumen tersebut memilih sepeda motor honda. ada juga konsumen yang memilih motor honda karena teman pergaulannya, semua menggunakan sepeda motor honda. ada juga konsumen yang memilih sepeda motor honda karena recomendasi dari kluarga, teman atau organisasi. konsumen memilih motor honda karena mereka sering mendengar kelebihan honda seperti : memiliki banyak cabang bengkel resmi honda, spearpartnya mudah didapat, dan harga jual honda tidak begitu rendah semua itu konsumen ketahui dari mereka memberikan penilaian kepada honda dan kepada konsumen yang ingin membeli sepeda motor honda. 

4.      Faktor Psikologi
Dari faktor psikologi, konsumen lain mengarahkan seseorang untuk membeli sepeda motor Honda untuk mencari kepuasan. Karena berdasarkan teori maslow, seseorang dikendalikan oleh suatu kebutuhan pada suatu waktu. Konsumen dalam memilih produk sepeda motor Honda ini memiliki proses atau persepsi masing-masing tergantung pada psikologis masing-masing.
DAFTAR PUSTAKA
·      http://fjrrsp.wordpress.com/2010/12/10/faktor-utama-yang-mempengaruhi-perilaku-pembelian-di-indonesia/
·      http://www.scribd.com/doc/9828547/Faktorfaktor-Yang-Mempengaruhi-Pembeli-Terhadap-Pembelian
·      http://ratni_itp.staff.ipb.ac.id/2012/06/07/faktor-faktor-yang-mempengaruhi-perilaku-konsumen/
·      id.wikipedia.org/wiki/Perilaku_konsumen
·      esty.staff.uns.ac.id/definisi-perilaku-konsumen/‎

·       http://himamika09.blogspot.com/2009/03/konsep-perilaku-konsumen.html

Selasa, 20 Mei 2014

Tingginya Angka Golput



Tingginya Angka Golput: Momok yang Lebih Menakutkan Dibandingkan Politik Uang
Bangsa Indonesia pasti berharap pemilu 2014 mampu menjadi awal demokrasi yang bersih. Untuk menciptakan harapan besar itu, dibutuhkan kerjasama secara agregat di antara bangsa Indonesia. Diperlukannya jiwa nasionalisme yang tinggi untuk mau peduli akan eksistensi dan keberlangsungan proses politik yang ada.
Namun, hal ini bertentangan dengan karakter bangsa Indonesia dewasa ini. Jiwa nasionalisme yang mulai luntur dan sikap tidak acuh terus ditunjukkan baik oleh para politikus maupun sebagian besar rakyat Indonesia. Diantaranya  adalah semakin maraknya sistem politik uang dan tingginya angka golput.
Sistem politik uang adalah serangkaian usaha ilegal yang dilakukan oleh para politikus dalam meraup suara dengan menggunakan kekayaan yang mereka miliki. Misalnya, dengan memberikan uang ataupun segala sesuatu yang bernilai ekonomis. Sebagai balas jasanya, mereka yang berperan sebagai reseptor uang tersebut didorong untuk memberikan suara mereka. Metode ini sering ditujukan kepada warga yang berpenghasilan rendah maupun menengah.
Sistem politik uang tersebut tentu menodai demokrasi Indonesia dan akan menghasilkan produk-produk demokrasi yang cacat saat memerintah. Hal ini jelas terlihat dari banyaknya birokrat-birokrat yang terjerat kasus korupsi.
Angka korupsi terus meningkat dan merugikan negara. Berdasarkan Laporan Tahunan KPK 2013, terdapat peningkatan penanganan perkara korupsi. Tahun 2013 terdapat 70 perkara yang ditangani, meningkat dua kali lipat dari tahun sebelumnya yang berjumlah 49 perkara.
Peneliti Divisi ICW, Tama S. Langkun, mengatakan tahun 2010 negara mengalami kerugian akibat korupsi sebesar Rp 2,1 triliun dan  awal Januari sampai Desember 2013 sampai dikisaran Rp 7,4 triliun. Tingginya tingkat korupsi terus mengikis kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah.
Bukan hanya itu, demokrasi yang kotor juga menghasilkan wakil rakyat yang tidak bertanggung jawab. Terlihat dari banyaknya wakil rakyat yang absen di setiap persidangan dan semakin meningkat menjelang pemilu 2014. Faktanya, 90% anggota DPR saat ini kembali mencalonkan diri di Pemilu 2014. Artinya, dari 560 anggota DPR, 501 di antaranya kembali mencalonkan diri menjadi anggota DPR di periode 2014-2019. Mereka yang menjadi caleg incumbent memanfaatkan waktu menjelang pemilu untuk melakukan kampanye melalui politik pencitraan ke daerah-daerah. Lebih sadisnya lagi, baru 20 dari 77 RUU dalam program legislasi nasional yang rampung selama masa sidang 2013.
Disamping budaya politik uang, harapan tercapainya demokrasi yang utuh pun semakin jauh akibat terus meningkatnya angka golput. Banyak alasan yang dilontarkan masyarakat untuk golput. Mereka mengatakan tidak ada pribadi yang pantas untuk memimpin, siapapun pemimpinnya pasti tidak akan ada perubahan dan akan tetap korupsi.
Dibandingkan dengan politik uang, angka golput yang semakin tinggi adalah momok yang lebih menakutkan. Hal ini terlihat dari semakin tidak acuhnya masyarakat terhadap pemimpin mereka kelak. Menurut Pusat Studi dan Kawasan UGM persentase golput tahun 2004 sebesar 23,34% meningkat menjadi 39,1% tahun 2009. Bahkan, Lembaga Survei Indonesia memprediksi persentase golput akan terus bertambah dan menembus angka 50%.
Di sisi lain, politik uang dinilai tidak lagi begitu efektif mempengaruhi pilihan rakyat. Karena rakyat semakin cerdas memanfaatkan peluang ekonomi mereka. Mereka menganggap pemilu adalah ajang mendapatkan uang dengan cuma-cuma. Mereka menerima uang dari siapa saja tetapi belum tentu memilih, apalagi memilih yang memberikan uang.
Oleh karena itu, pemerintah harus mampu mengembalikan kepercayaan masyarakat akan manfaat sejatinya demokrasi. Diantaranya, dengan menurunkan tingkat korupsi dan melahirkan wakil rakyat yang berkualitas dan pro rakyat.
Meruntuhkan pentas korupsi dapat dilakukan dengan menekan jumlah dana kampanye dan menyeleksi kualitas calon wakil rakyat. Karena dana kampanye faktanya cenderung melebihi gaji mereka setelah menduduki jabatan nantinya. Jadi, untuk menutupi itu semua mereka tidak segan untuk mencuri uang rakyat dan menjual beli wewenang.
KPU dengan wewenangnya dapat menciptakan undang-undang yang menentukan jumlah dana kampanye maksimal dengan memperhatikan segala aspek. Misalnya dengan memperhatikan apakah calon DPD, DPRD Provinsi, DPRD Kab/Kota, atau DPR RI. Tentu terdapat perbedaan luas wilayah kampanye dan cakupan kampanye di berbagai tingkat pencalonan yang mempengaruhi biaya kampanye.
Dengan mempertimbangkan proporsi luas  wilayah kampanye, dapat diestimasi jumlah alat peraga yang dibutuhkan, misalnya jumlah bendera parpol dengan berbagai ukuran  yang dapat dipasang. Hal ini juga akan menciptakan kampanye yang ramah terhadap lingkungan. Tidak seperti fakta yang ada, dimana setiap bendera parpol di pasang secara berlebihan di banyak tempat yang bahkan merusak estetika dan kesehatan lingkungan. Misalnya bendera parpol yang dipasang dengan ukuran tertentu dengan jarak yang berdekatan dan dalam jumlah yang banyak. Hal ini tentu berlebihan, dan melewati makna dari kampanye itu sendiri.
KPU memang telah menetapkan UU yang mengatur tata cara berkampanye. Misalnya, UU No. 8 Tahun 2012. Pasal 102 ayat 2 menyatakan bahwa pemasangan alat peraga kampanye pemilu oleh pelaksana kampanye pemilu sebagaimana dimaksud pada ayat 1 dilaksanakan dengan mempertimbangkan etika, estetika, kebersihan, dan keindahan kota atau kawasan setempat sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. Namun, undang-undang yang ada belum memiliki restriksi yang jelas kapan suatu kampanye dapat dikatakan merusak lingkungan, sehingga belum memiliki kepastian hukum yang kuat.
Lembaga penyelenggara Pemilu tersebut juga dapat menggenjot lagi transparansi dan meminimalkan biaya kampanye dengan menentukan media massa cetak maupun elektronik apa saja yang dapat digunakan. Bahkan, KPU dapat bekerjasama dengan pengusaha media massa tertentu yang telah ditetapkan sebagai media kampanye, sehingga mempermudah KPU dalam melakukan pengawalan administrasi parpol.
Disisi lain, KPU dapat menjadi media penyedia alat peraga kampanye. Dimana KPU dengan menggunakan dana kampanye masing-masing partai politik yang menyediakan alat peraga kampanye. KPU juga harus memantau terus pemasangan alat peraga kampanye di area yang telah ditentukan sesuai dengan jumlah alat peraga yang telah ditetapkan dan disediakan melalui pemanfaatan fungsi dari Bawaslu.
Dengan wewenang tersebut, KPU dapat memelihara kesehatan dan estetika lingkungan, menciptakan transparansi kampanye, dan bahkan menekan biaya kampanye. Peraturan yang ketat dan UU yang pasti diharapakan mampu  menciptakan demokrasi yang utuh dan bersih, sehingga melahirkan dewan rakyat yang berkualitas, berintegritas, professional, dan amanah. Hal ini tentu akan menigkatkan kepercayaan masyarakat untuk tidak lagi golput di pemilu berikutnya.



Dampak Globalisasi Terhadap Identitas Nasional




FARIZ FADLILLAH
12212785
2EA24

Yang disebut dengan identitas nasional merupakan suatu penjelmaan nilai-nilai budaya suatubangsa yang memiliki nilai historis mengenai sejarah panjang dari suatu bangsa. Budaya itukemudian muncul dan mendarah daging dalam nilai-nilai yang berlaku dalam masyarakat yangkemudian tercermin dalam kehidupan sehari-hari.

Identitas Nasional itu sendiri terdiri dari dua kata, yaitu “identitas” dan “nasional”. Secara etimologi(bahasa), kata identitas memiliki arti ciri-ciri, sifat-sifat,keadaan khusus yang melekat pada suatu halyang menunjukkan jati dirinya. Sedangkan Nasional berasal dari kata ” nasion ”
yang berarti bangsa,menunjuk kepada sifat khas kelompok yang memiliki kesamaan semangat, cita-cita, tujuan,ideologi,dan lain sebagainya
Jadi Identitas Nasional itu sendiri dapat diartikan sebagai ciri-ciriatau sifat-sifat tertentu yang dimiliki oleh suatu bangsa yang membedakannya dengan bangsalainnya. Oleh karena ciri-ciri yang terdapat dalam identitas nasional itu, suatu negara mampumenampilkan watak, karakteristik kebudayaan dan memperkuat rasa kebangsaan. Karenakedudukannya yang amat penting itu, identitas nasional harus dimiliki oleh setiap bangsa. Karenatanpa identitas nasional suatu bangsa akan terombang-ambing.

Pada dasarnya, pemahaman akan arti identitas bangsa itu tidak terlepas dari sikap nasionalisme danpatriotisme. Nasionalisme menunjukkan secara psikologis tingkat loyalitas seseorang yangdiwujudkan dalam suatu tindakan nyata. Sedangkan Patriotisme merupakan semangat cinta tanahair dan rela berkorban untuk kemakmuran tanah airnya. Kedua hal tersebut dapatdiimplementasikan misalnya dengan menggunakan bahasa Indonesia dalam kehidupan sehari-hari,mencintai dan menggunakan produk dalam negeri, melestarikan budaya daerah, memperkenalkandan mempromosikan produk dan budaya Indonesia di berbagai event internasional, dan lain-lain.

Sebagai negara yang sudah berdaulat berpuluh tahun lamanya, secara teoritis Indonesia sudahmenganggap bahwa dirinya memiliki identitas nasional. Akan tetapi pada kenyatannya fenomenayang terjadi di masyarakat memperlihatkan terjadinya kekritisan identitas tersebut yang mengancamdisintegrasi. Selama ini sebagian besar masyarakat Indonesia masih bingung dengan identitasbangsanya. Hal ini disebabkan karena mereka tidak memahami dengan baik arti dari identitasnasional itu sendiri.

Di tengah arus globalisasi seperti sekarang ini, identitas yang dimiliki bangsa kita akan sangat mudahterkikis dengan adanya pengaruh yang timbul dari pihak luar. Karena tidak mengenali jati diribangsanya dengan baik, masyarakat seakan-akan kehilangan arah. Sehingga ketika budaya-budayabarat masuk ke negara kita ini, rasanya begitu sangat cepat di serap oleh berbagai lapisanmasyarakat.
Arus Globalisasi yang sangat kuat akan mempercepat disintegrasi nasional dan mengancamhilangnya jati diri bangsa akibat perkembangan zaman. Sudah hal yang sangat lazim kita jumpaidalam kehidupan sehari-hari dampak negatif dari arus globalisasi itu.

Dampak Positif Globalisasi
- Keterbukaan Informasi
Globalisasi membuat akses terhadap informasi semakin terbuka lebar, masyarakat bisa mendapatkan berbagai informasi dari banyak media, seperti televisi, internet, sosial media, dan lain-lain. Ini membuat masyarakat semakin terbuka, cerdas dan berpikir kritis. Ini merupakan salah satu dampak positif yang ditimbulkan dari globalisasi terhadap bangsa Indonesia.
- Komunikasi Semakin Mudah dan Cepat
Dulu mungkin orang tua kita membutuhkan waktu lama (berhari-hari) untuk berkomunikasi dengan temannya yang berada dinegara lain melalui media komunikasi konvensional surat menyurat. Tetapi saat ini era tersebut sudah usang, masyarakat lebih menyukai menggunakan media komunikasi yang murah dan cepat yaitu dengan telepon, internet dan sosial media
- Berkembangnya Ilmu Pengetahuan dan Teknologi
Dampak positif dari globalisasi lainnya adalah semakin berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi di Indonesia. Globalisasi memungkinkan orang-orang yang pintar Indonesia menuntut ilmu diluar negeri seperti di Amerika Serikat dan Eropa. Dan jika sudah selesai diharapkan mereka-mereka itu bisa menerapkan dan mengaplikasikan ilmunya di Indonesia.
- Perekonomian Indonesia Semakin Menggeliat
Globalisasi membuat laju perekonomian dinegeri ini semakin menggeliat. Hal tersebut bisa terlihat dari neraca perdagangan kita yang terbilang baik karena nilai ekspor dan impornya relatif seimbang. Selain itu, Indonesia juga selalu dilirik oleh dunia internasional sebagai tempat terbaik untuk berinvestasi terutama untuk sektor pertambangan, pertanian dan industri tekstil.
- Meningkatnya Taraf Hidup Masyarakat
Dunia yang tanpa batas saat ini memungkinkan seseorang untuk berusaha meningkatkan taraf hidupnya dan juga keluarganya. Tidak sedikit warga negara kita yang bekerja diluar negeri untuk membiayai kebutuhan keluarganya didalam negeri. Meskipun demikian, sudah seharusnya era globalisasi ini diimbangi dengan manusia yang berpendidikan dan berkarakter.
Dampak Negatif Globalisasi
- Informasi Tak Terkendali
Globalisasi tidak hanya memberikan berjuta manfaat untuk kita semua, melainkan juga terdapat dampak negatifnya, salah satunya adalah arus informasi yang tak terkendali. Tidak semua informasi itu baik untuk kita, ada juga informasi yang tidak baik dan tidak sesuai dengan kepribadiaan kita. Oleh karena itu, era globalisasi ini harus diimbangi dengan Spiritual Quotient.
- Westernisasi (kebarat-baratan)
Dampak negatif globalisasi yang juga dirasakan oleh bangsa Indonesia saat ini adalah menjamurnya budaya barat. Jika hal itu baik maka boleh kita tiru, jika sebaliknya maka buanglah jauh-jauh. Kenyataannya saat ini banyak sekali budaya barat yang hype di Indonesia tetapi sebaliknya jarang sekali orang-orang yang mau melestarikan budaya asli Indonesia itu sendiri.
- Sikap Individualiasme
Saat ini, kita memerlukan bantuan alat atau perangkat untuk mempermudah aktifitas kita dan kita merasa tak perlu lagi bantuan manusia. Hal ini yang menyebabkan manusia semakin individualistik, padahal hakikat manusia sebenarnya adalah mahluk sosial. Kemajuan teknologi dan ilmu pengetahuan menyebabkan orang-orang cenderung individualistis.
- Kesenjangan sosial semakin besar
Sudah menjadi rahasia bersama jika gap antara orang miskin dan orang kaya dinegeri ini sangat besar sekali. Satu sisi globalisasi membuka peluang untuk orang-orang yang berpendidikan, sedangkan disatu sisi lagi globalisasi membuat orang-orang kecil semakin sulit bertahan hidup. Ini yang menyebabkan kesenjangan sosial di Indonesia semakin lebar setiap tahunnya.
- Pola Hidup Konsumtif
Dampak negatif dari globalisasi lainnya adalah meningkatnya konsumerisme dikalangan masyarakat Indonesia. Sifat Konsumtif dibentuk oleh kita yang cenderung berbelanja produk-produk yang kita inginkan bukan yang kita perlukan. Kemudahan akses dalam berbelanja dan menbanjirnya produk-produk branded menyebabkan pola hidup konsumtif semakin merajalela.
Nah itulah pembahasan mengenai dampak positif dan negatif globalisasi yang masuk ke tanah air. Sebagai warga negara yang baik dan mencintai negeri ini sudah seharusnya untuk kita mengoptimalkan manfaat dari globalisasi dan meminimalisir atau membuang jauh-jauh dampak negatifnya. Tentunya kita semua berharap dengan globalisasi ini kita menjadi bangsa yang besar dimana masyarakatnya menjadi makmur dan sejahtera.


Sumber :